Salam Perjuangan
Mahasiswa !!!!
Apa kabar Indonesia ??????
Indonesia sejak tahun
2010 sudah masuk dalam kategori indeks Negara gagal dalam urutan 61 dari 170
negara sebagai mana yang diyatakan oleh Forum Rektor yang dikutip dari indeks
yang disusun oleh Fund For Peace dan Foreign Policy Magazine. Jika mau di
runut sebenarnya kegagalan itu sudah bisa di prediksi sejak dimulainya PEMILU
2009 yang di kemudian hari diketahui angka–angka suara dalam PEMILU itu di
manipulasi melalui IT KPU. Ironisnya manipulasi IT KPU itu semakin nampak
indikasinya selama itu ternyata di biayai oleh uang dari mega korupsi uang
6,7 triliun melalui Bank Century.
Pemilu yang seharusnya menjadi pintu masuk menata tatanan negara yang lebih baik ternyata di awali dengan rangkaian kebohongan dan kita sama–sama tau bahwa tidak mungkin membangun manusia dan organisasi apalagi Negara diatas rangkaian kebohongan terus–menerus.
Mengenai kebohongan SBY juga sudah berkali – kali di peringatkan oleh para Tokoh lintas Agama tetapi SBY bukannya menjadi sadar melainkan justru menertawakan, melecehkan dan merendahkan apa yang di sampaikan oleh para tokoh agama itu.
Jika kita melihat para tokoh agama itu merupakan penyampai pesan Tuhan maka sesungguhnya yang ditertawakan, yang dilecehkan dan yang direndahkan bukanlah para tokoh agama itu tetapi si pemberi pesan yaitu Tuhan.
Pemilu yang seharusnya menjadi pintu masuk menata tatanan negara yang lebih baik ternyata di awali dengan rangkaian kebohongan dan kita sama–sama tau bahwa tidak mungkin membangun manusia dan organisasi apalagi Negara diatas rangkaian kebohongan terus–menerus.
Mengenai kebohongan SBY juga sudah berkali – kali di peringatkan oleh para Tokoh lintas Agama tetapi SBY bukannya menjadi sadar melainkan justru menertawakan, melecehkan dan merendahkan apa yang di sampaikan oleh para tokoh agama itu.
Jika kita melihat para tokoh agama itu merupakan penyampai pesan Tuhan maka sesungguhnya yang ditertawakan, yang dilecehkan dan yang direndahkan bukanlah para tokoh agama itu tetapi si pemberi pesan yaitu Tuhan.
Di sisi lain Indonesia
sama sekali tidak memiliki harga diri di hadapan bangsa–bangsa lain, Indonesia
bukan saja tidak mampu melindungi alamnya dari modal asing tetapi juga tidak
mampu melindungi jiwa rakyatnya yang bekerja di Negara – Negara lain, bukan saja
yang berjarak puluhan ribu kilometer bahkan tetangga yang hanya berdampingan
tembok pun pemerintah kita tidak mampu
berdiplomasi untuk menjaga warga negara kita.
Dalam penegakan hukum terlihat bahwa pedang hukum Indonesia hanya tajam kebawah tapi tumpul keatas. Setidaknya, itu dalam beberapa kasus terakhir seperti kasus
Dalam penegakan hukum terlihat bahwa pedang hukum Indonesia hanya tajam kebawah tapi tumpul keatas. Setidaknya, itu dalam beberapa kasus terakhir seperti kasus
- Nenek Aminah yang di tahan lebih dari satu bulan hanya karena dituduh mencuri KKO yang seharga 7.500,
- Kasus Rusnoto yang ditahan hampir 1 bulan hanya karena dituduh mencuri satu plastic buah randu seharga Rp 12.000,
- Kasus Amirah di penjara 3 bulan karena di tuduh mengambil sarung bekas seharga Rp 3.000,
- Kasus Supriadi yang di penjara 1,5 bulan hanya karena mencuri 2 batang singkong karena kelaparan,
- Terakhir kasus AAL yang dipukuli oleh
3 polisi kemudia divonis bersalah oleh pengadilan hanya karena di tuduh
mencuri sandal bekas yang bernilai tidak lebih dari Rp 2.000.
Dilain sisi tercatat lebih dari 60 tersangka
korupsi yang dilakukan oleh pejabat Negara dari Bupati hingga anggota DPRD yang
justru di vonis bebas walaupun total uang yang di korupsi mencapai 600
milyar. Dalam penyelesaikan pelanggaran HAM, Presiden SBY bukan hanya gagal
menuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu seperti pembantaian puluhan umat
muslim di Tanjung Priuk 1994, tragefdi 27 Juli 1996, penculikan belasan aktivis
tahun1998, pelanggaran HAM berat Trisakti dan Semanggi dan banyak
kasus lainnya, tetapi justru menciptakan kasus pelanggaran HAM baru seperti Mesuji
di Lampung, Pembantaian di Papua, Penembakan manusia di Tiaka hingga terakhir
ditembak matinya 2 mahasiswa di Sope, Bima.
Dari sisi Perekonomian SBY pun tidak bisa diharapkan banyak ia tidak mampu mengurangi beban hutang luar negeri tetapi justru menambah hutang baru hingga mencapai Rp 1.700 milyar Dollar, begitu juga upaya pemertintah menyiapkan lapangan pekerjaan yang hingga kini tidak dapat terealisasi,j umlah pengangguran meningkat dari hari ke hari, jumlah orang miskin bertambah tidak terkendali.
Dari sisi Perekonomian SBY pun tidak bisa diharapkan banyak ia tidak mampu mengurangi beban hutang luar negeri tetapi justru menambah hutang baru hingga mencapai Rp 1.700 milyar Dollar, begitu juga upaya pemertintah menyiapkan lapangan pekerjaan yang hingga kini tidak dapat terealisasi,j umlah pengangguran meningkat dari hari ke hari, jumlah orang miskin bertambah tidak terkendali.
Bisa di simpulkan bahwa pemerintahan SBY
gagal di segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Salam Perjuangan Mahasiswa !!!
Apa Kabar Mahasiswa???
Penindasan Negara
sangat luar biasa, penindasan rakyat juga sangat luar biasa bahkan sudah
sampai batas akhir kesabaran sehingga dalam catatan Indonesian Policy Watch (
IPW ) menyampaikan bahwa dalam tahun 2011, rakyat membakar 48 kantor polisi atau
1 kantor polisi di bakar rakyat setiap 7 hari.
Itu menjadi data yang tak perlu lagi di teliti betapa kemarahan rakyat sudah sampai di puncaknya. Perasaan dan pikiran yang sama, kekecewaan dan kemarahan yang sama juga mendomiasi apa yang menjadi motif Sondang Hutagalung melakukan aksi bakar diri di depan Istana. Sondang marah melihat situasi Negara sebagai mana yang terurai di atas, Sondang kecewa dia telah melakukan lebih dari 100 kali demonstrasi telah mengirimkan 1.600 surat ke Presiden SBY yang tidak dibalas satupun oleh SBY. Hingga akhirnya Sondang sampai pada satu kesimpulan bahwa mata pemerintah sudah buta, telinga pemerintah sudah tuli, nurani pemerintah sudah mati. Sondang sampai pada kesimpulan bahwa perubahan tak bisa lagi di tunda, perubahan tak bisa lagi di capai hanya dengan mengirimkan surat peryataan maupun 10 atau 20 poster dan spanduk keprihatinan. Sondang sampai pada kesimpulan bahwa perlawanan terhadap penindasan Negara hanya bisa dilakukan jika kaum muda IndonesIa melawan sekeras bahkan lebih keras dari kerasnya penindasan itu sendiri.
Salam Perjuangan Mahasiswa.
Itu menjadi data yang tak perlu lagi di teliti betapa kemarahan rakyat sudah sampai di puncaknya. Perasaan dan pikiran yang sama, kekecewaan dan kemarahan yang sama juga mendomiasi apa yang menjadi motif Sondang Hutagalung melakukan aksi bakar diri di depan Istana. Sondang marah melihat situasi Negara sebagai mana yang terurai di atas, Sondang kecewa dia telah melakukan lebih dari 100 kali demonstrasi telah mengirimkan 1.600 surat ke Presiden SBY yang tidak dibalas satupun oleh SBY. Hingga akhirnya Sondang sampai pada satu kesimpulan bahwa mata pemerintah sudah buta, telinga pemerintah sudah tuli, nurani pemerintah sudah mati. Sondang sampai pada kesimpulan bahwa perubahan tak bisa lagi di tunda, perubahan tak bisa lagi di capai hanya dengan mengirimkan surat peryataan maupun 10 atau 20 poster dan spanduk keprihatinan. Sondang sampai pada kesimpulan bahwa perlawanan terhadap penindasan Negara hanya bisa dilakukan jika kaum muda IndonesIa melawan sekeras bahkan lebih keras dari kerasnya penindasan itu sendiri.
Salam Perjuangan Mahasiswa.
Bersatulah Mahasiswa Indonesia!!!!!!
Demonstrasi puluhan
mahasiswa Indonesia di Ohio, Amesrika Serikat terhadap
Sondang Hutagalung membuat banyak orang
tidak habis pikir bagaimana mungkin mahasiswa Indonesia yang berkuliah sangat
mahal di Amerika masih mau mempertaruhkan kecerahan nasibnya dengan melakukan
aksi solidaritas untuk Sondang yang bahkan mereka tidak mengenal oleh para
mahasiswa dan terpisahkan jarak puluhan ribu dari tempat peristiwa bakar diri
Sondang.
Sementara, sekian banyak mahasiswa yang kuliah di dalam negeri yang kampusnya hanya beberapa kilometer dari rumah Sondang, hanya beberapa kilometer dari Sondang dirawat, hanya beberapa kilometer dari Sondang bakar diri, hanya beberapa kilometer dari Sondang dikubur justru tidak berbuat apa–apa. Walaupun demikian tentunya tidak dimaksud meniadakan aksi solidaritas Sondang yang juga dilakukan oleh mahasiswa di beberapa kota lainnya.
Ada 2 pertanyaan untuk kita mahasiswa saat ini, Pertama, apakah mata, telinga, hati kita sama mata hati pemerintah yang buta, tuli dan sudah mati. Kedua, berapa banyak lagi Sondang–Sondang lain yang harus mati ??? berapa banyak lagi kasus Mesuji yang harus terjadi ??? berapa banyak lagi mahsiswa yag harus ditembak mati seperti di Bima ??? yang bisa membuat kita sadar lalu bersatu dan turun bersama memenuhi jalan–jalan di semua kota dengan teriakan yang sama bahwa SBY telah gagal dan turunlah sekarang juga. Salam Perjuangan Mahasiswa.
Sementara, sekian banyak mahasiswa yang kuliah di dalam negeri yang kampusnya hanya beberapa kilometer dari rumah Sondang, hanya beberapa kilometer dari Sondang dirawat, hanya beberapa kilometer dari Sondang bakar diri, hanya beberapa kilometer dari Sondang dikubur justru tidak berbuat apa–apa. Walaupun demikian tentunya tidak dimaksud meniadakan aksi solidaritas Sondang yang juga dilakukan oleh mahasiswa di beberapa kota lainnya.
Ada 2 pertanyaan untuk kita mahasiswa saat ini, Pertama, apakah mata, telinga, hati kita sama mata hati pemerintah yang buta, tuli dan sudah mati. Kedua, berapa banyak lagi Sondang–Sondang lain yang harus mati ??? berapa banyak lagi kasus Mesuji yang harus terjadi ??? berapa banyak lagi mahsiswa yag harus ditembak mati seperti di Bima ??? yang bisa membuat kita sadar lalu bersatu dan turun bersama memenuhi jalan–jalan di semua kota dengan teriakan yang sama bahwa SBY telah gagal dan turunlah sekarang juga. Salam Perjuangan Mahasiswa.
Mahasiswa Bersatulah!!!!
Saat ini adalah waktu
dimana kita harus bertemu, waktu dimana kita harus berangkat
meninggalkan kota masing–masing menggunakan bus, kereta api, kapal laut, sepeda
motor, pesawat menembus gelapnya malam mengalahkan jauhnya jarak untuk datang
dengan satu tujuan bertemu dan bicara antara sesama kita tentang hidup
kita, rakyat kita, bangsa kita dan masa depan semuanya. Dalam situasi saat ini
tentu tidak lagi saatnya bagi kita untuk mengeluh betapa jauhya jarak yang
harus di tempuh, berapa besarnya ongkos yang harus dikeluarkan, betapa lelahnya
perjalanan karena percayalah penderitaan yang rakyat rasakan saat ini amat
sangat jauh dari penderitaan kita selama di perjalanan hari menuju tempat kita
bertemu. Mahasiswa Indonesia Bersatulah, relakanlah waktu beberapa hari
meninggalkan kampus kita untuk memastikan jaminan yang lebih baik bagi rakyat
dan bangsa untuk jutaan hari yang akan datang, jangan tukar jutaan hari kedepan
degan keengganan kita di beberapa hari untuk bertemu.
Mahasiswa Indonesia
Bersatulah !!!!!
INDEKS PRESTASI MEMANG PENTING
GELAR SARJANA JUGA PENTING
TETAPI TANPA DEMOKRASI DAN PERUBAHAN
KAMI TIDAK BUTUH KEDUA-DUANYA
TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dari kegiatan Konsolidasi Mahasiswa Nasional ini adalah :
1. Mempersatukan
seluruh mahasiswa Indonesia
2. Membuat langkah bersama untuk menyikapi kondisi Negara
3. Memperkuat Tali persaudaraan antar mahasiswa untuk
mewujudkan perubahan
4. Membangun Kesadaran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan
WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN
Adapun Konsolidasi Mahasiswa Nasional ini akan diadakan pada:
Adapun Konsolidasi Mahasiswa Nasional ini akan diadakan pada:
Jumat, 27 Januari 2012
08.00 WIB - Selesai
Kampus Universitas Satya Negara Indonesia ( USNI )
Jl. Artery Pondok Indah No. 11,Kebayoran Lama
Jakarta Selatan ( Samping Mall Gandaria City)
SASARAN PESERTA
Sasaran peserta Konsolidasi
Mahasiswa–Pemuda Nasional ini adalah 1000 kampus seluruh Indonesia yang
menginginkan Perubahan dan siap mengorbankan jiwa dan raganya demi terciptanya
sebuah kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
SUSUNAN ACARA
Hari
Pertama : Jumat, 27 Januari 2012
08.00
- 09.00 WIB : Breakfast
09.00
– 10.00 WIB :
Registrasi Peserta
10.00
– 10.30 WIB :
Pembukaan Seminar Nasional
10.30
– 11.30 WIB :
Seminar Nasional yang diisi beberapa tokoh Politik
11.30
– 12.30 WIB : Iso (
Istirahat dan Shalat Dzuhur )
12.30
– 13.00 WIB : Check
Registrasi Peserta
13.00 –15.30 WIB : Lanjutan Seminar Nasional
15.30
– 16.30 WIB : ISOMA
( Istirahat,Shalat Ashar dan makan )
Hari
Kedua : Sabtu 28 Januari 2012
08.00
– 09.00 WIB :
Breakfast
09.00
- 10.00 WIB : Registrasi Peserta
10.00
– 11.30 WIB :
Pembukaan Konsolidasi
( Sambutan Perwakilan masing – masing daerah )
11.30
– 13.00 WIB : ISO (
Istirahat dan Shalat Dzuhur )
13.00
– 14.00 WIB :
Pembentukan Komisi – komisi
14.00
– 15.30 WIB : Rapat
pleno komisi
15.30
– 16.30 WIB : ISOMA
( Istirahat,Shalat da makan )
16.30
– 18.00 WIB :
Penyampaian hasil pleno dari tiap komisi
18.00
– 19.00 WIB : ISO (
Istirahat dan shalat )
19.00
– 22.00 WIB : Perumusan
keputusan
22.00
– Selesai : Pembacaan
keputusan hasil pertemuan nasional
Penutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar